Gereja Gothic Eropa Gondomanan Sayidan
Gereja Gothic Eropa Gondomanan Sayidan - Bangunan dengan arsitektur gothic khas Eropa ini terletak di daerah Gondomanan. Disebut gereja karena ada simbol salib di ujung menara dan patung Yesus dengan tangan menunjuk ke arah keraton. Menurut warga sekitar, gereja ini dulunya milik orang keturunan Tionghoa yang dibangun pada 1987 dan kemudian ditinggalkan.
Bangunan Gereja Gothic Sayidan sendiri berada di daerah Gondomanan, tepatnya jika Anda berjalan dari arah Kraton Yogyakarta, ambil saja jalan ke timur, arah ke Wijilan, namun tidak belok dipertigaan, lurus saja sampai menemui lampu merah. Nah, dari lampu merah belok ke kanan dikit, lalu masuk saja ke gang yang ada di kiri jalan menuju polsek Gondomanan, dari situ akan nampak bangunannya. Jalan yang lain adalah telusuri saja jalan Brigjend Katamso arah menuju Jogjatronik, nah sampai di perempatan lampu merah ada gang kecil di sebelah kiri, masuk saja ke situ, tak jauh dari gang tersebut maka akan nampak bangunan gothic ini.
Beberapa orang yang pernah masuk ke dalam menyebutkan bahwa di dalam bangunan ada ruang bawah tanah, lorong panjang yang becek dan kotor, serta altar layaknya gereja. Hal yang membuatnya seram adalah tulisan-tulisan Belanda dan tentunya suasana kelam di dalam yang sudah kosong. Berani masuk ke dalam saat malam hari?
Bunuh Diri di Pulung Gantung Yogyakarta
Bunuh Diri di Pulung Gantung Yogyakarta - Bagi kamu warga Yogyakarta atau yang pernah tinggal di kota Gudeg ini pasti tahu bahwa di wilayah kabupaten Gunung Kidul ada yang bernama Pulung Gantung. Konon pulung itu sendiri adalah bola api yang bersinar dan selalu mengundang rasa ngeri.
Warga percaya apabila pulung itu muncul maka sebagai pembawa pesan kematian (berwarna merah terang menyala) atau membawa kebaikan (berwarna putih biru kehijauan). Misteri lain adalah di daerah ini seringkali terjadi kasus bunuh diri tanpa alasan, di mana rata-rata terjadi 9 per 100 ribu orang per tahun dan itu lebih tinggi daripada Jakarta.
Danau Purba di Candi Borobudur
Danau Purba di Candi Borobudur - Terlepas dari kemegahan dan keindahan Borobudur, lengkap dengan relief yang penuh kisah dalam agama Budha, sejumlah misteri masih melingkupi candi ini. Pada tahun 1814, atas jasa Gubernur Jenderal Britania Raya, Thomas Stamford Rafffles, candi yang selama berabad-abad terkubur di bawah gundukan tanah, menjadi serupa bukit penuh semak belukar dan ditumbuhi pohon, mulai jadi perhatian pemerintah kolonial. Raffles juga lah yang pertama kali menuliskan nama “Borobudur” dalam bukunya, History of Java. Tak jelas asal mula nama itu.
Borobudur yang misterius itu diakui oleh Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero), Purnomo Siswoprasetjo.
Salah satunya, bagaimana cara Borobudur itu dibangun. Dari mana asal batu-batu besar material candi dan teknologi apa yang digunakan untuk mengangkat dan menyusunnya dengan presisi dan desain arsitektur yang mengagumkan.
“Apakah batu itu berasal dari Gunung Merapi, terus bagaimana membawanya dari Merapi menuju lokasi candi masih misteri,” kata Purnomo kepada VIVAnews, Kamis, 5 Juli 2012.
Tak hanya asal batu, di mana pembuat Borobudur mengukir dan memahat batu juga masih belum diketahui. Para arkeolog masih mencari dimana bengkel para seniman. “Mengukir dan memahat batu sedemikian besar ukurannya dan jumlahnya banyak, belum diketahui di mana tempatnya,” terang dia.
Letak Borobudur yang tak biasa, berada di atas bukit, dikelilingi dua pasang gunung kembar — Sindoro-Sumbing dan Merbabu-Merapi, sementara candi lain dibangun di tanah datar juga menjadi teka-teki yang belum terjawab.
Pada tahun 1931, seniman dan pakar arsitektur Hindu Buddha, W.O.J. Nieuwenkamp, mengajukan teori bahwa Daratan Kedu — lokasi Borobudur menurut legenda Jawa, dulunya adalah sebuah danau purba. Borobudur dibangun melambangkan bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau. Ini sebuah hipotesa yang menjadi perdebatan hangat di kalangan para ilmuwan saat itu.
Van Bemmelen dalam bukunya “The Geology of Indonesia” menyebutkan bahwa piroklastika Merapi pada letusan besar tahun 1006 telah menutupi danau Borobudur menjadi kering dan sekaligus menutupi candi ini hingga lenyap dari sejarah.
Fakta geologi juga memberi dukungan pada pendapat itu. “Di sekitar candi terdapat sumur yang airnya asin. Tapi yang sumurnya asin tidak di semua daerah, hanya di titik tertentu,” tutur Purnomo soal dugaan Borobudur dibangun di tengah danau purba.
Dia menambahkan, pertanyaan itu juga yang menarik banyak ilmuwan asing berdatangan, untuk melakukan penelitian. “Banyak para ahli dari luar negeri seperti dari Jepang yang datang ke Candi Borobudur khusus untuk meneliti danau purba itu. Mereka biasa tinggal selama satu minggu hingga dua minggu,” kata dia.
Salah satu cara untuk mengungkap misteri danau purba itu dengan meneliti sungai-sungai yang berada di sekitar Borobudur, termasuk Sungai Progo dan Elo. Juga pada masyarakat yang tinggal di sekitar candi.
“Semua pertanyaan-pertanyaan itu masih tersimpan semua. Kita menunggu kajian dari arkeolog untuk mengungkap misteri itu,” ucap dia
Anak Tangga Kompleks Makam Raja Imogiri
Anak Tangga Kompleks Makam Raja Imogiri - Kompleks pemakaman raja-raja Mataram di wilayah Imogiri saat ini merupakan salah satu tujuan wisata ziarah bagi berbagai khalayak. Makam Imogiri ini terletak di atas bukit di dusun Pajimatan, Imogiri, Bantul. Selain untuk melihat areal pemakaman yang terlihat sakral, pengunjung juga dapat menikmati suasana alam asri dan sajian kultural jawa yang khas di sekitar lokasi.
Meskipun pada dasarnya areal ini merupakan tempat yang disakralkan karena merupakan komplek milik istana mataram yang digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi para kerabat istana. Mereka termasuk dari kalangan kasultanan Mangkubumi dan Kasunanan Pakualam di Yogyakarta, maupun dari kasunanan Solo. Untuk komplek pemakaman tetap menjadi kawasan sakral dengan ijin terbatas bagi para pengunjung untuk memenuhi persyaratan jika ingin berziarah.
Waktu yang diperuntukkan hanya diberikan pada hari-hari tertentu saja. Dengan menggunakan ijin khusus serta mengenakan pakaian adat yang dipersyaratkan maka mereka diperkenankan untuk berziarah ke kawasan inti. Namun bagi pengunjung biasa jika hanya ingin melihat suasana makam dan datang ke komplek ini tanpa harus datang ke komplek inti maka diperbolehkan setiap saat.
Pengunjung dapat datang ke lokasi ini dari Yogyakarta menggunakankan jalan dari arah terminal bis baru langsung lurus ke selatan. Jalan tersebut memang jalan ke arah Imogiri dengan rambu-rambu yang jelas. Setelah sampai di lokasi, pengunjung dari tempat parkir dapat berjalan kaki menuju komplek makam. Di sini pengunjung akan dikenakan tarif retribusi dari pihak pemda Bantul.
Pengunjung apabila ingin mengetahui berbagai kisah hendaknya menggunakan jasa pemandu lokal yang akan menceritakan berbagai hal seputar kompleks makam-makam raja tersebut. Selain itu juga tersedia beberapa penjaja yang menjual buku kisah kerajaan mataram yang salah satu isinya memuat detail komplek makam raja di Imogiri itu. Tetapi karena banyak pemandu yang terkesan mengikuti pengunjung terus sehingga sering jasa inilah yang kemudian digunakan. Memang sih pemandu ini banyak memberikan info menarik seputar makam dan sejarahnya.
Pemandu ini sebagian besar laki-laki bahkan ada yang sudah cukup berumur. Mereka menggunakan pakaian adat jawa berupa pakaian lurik dengan kain, dan tidak lupa mengenakan penutup kepala berupa blangkon. Dengan nuansa adat seperti itu mereka menawarkan jasa bagi para penziarah untuk menjadi guide selama di kawasan makam itu. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang kondisi dan situasi makam yang ada. Banyak cerita sejarah yang mereka sampaikan mulai dari pendirian sejarah kerajaan mataram sampai cerita pemakaman masing-masing tokoh raja di lokasi itu. Pembagian komplek makam dan susunan makam pun mereka sampaikan dengan cukup detail.
Meskipun banyak hal yang disampaikan bahkan terkadang bercampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, mereka tetap setia menemani pengunjung. Terlebih saat dalam perjalanan menuju puncak bukit dimana lokasi makam berada. Bukit yang tinggi itu harus ditempuh dengan mendaki anak tangga yang berjumlah ratusan. Terkadang memang tangga cukup landai untuk memberi kesempatan istirahat bagi kaki, tetapi kebanyakan harus mendaki. Jika tidak terbiasa tentu akan merasa letih saat mendaki ini. Harus membawa bekal air atau makan kecil lainnya. Sebenarnya sih hal ini tidak begitu penting karena di lokasi itu ternyata juga banyak penjual makanan kecil dan minuman kaleng.
Pendakian anak tangga di lokasi makam ini memang memerlukan perjuangan tersendiri khususnya bagi yang belum terbiasa. Bagi orang kebanyakan, jalan melalui tangga ini akan menguras tenaga. Perjalanan bagi mereka mungkin bisa berlangsung lebih dari sepuluh menit untuk jalan sampai ke atas. Bahkan jika berlangsung dalam siang hari, meskipun lingkungan cukup teduh, tetapi akan membuat peluh bercucuran. Bagi yang tidak berniat, mungkin sebelum mendaki mungkin akan berpikir ulang dan kemudian membatalkan acara naik ke atas.
Sebenarnya ada jalan lain untuk naik ke atas bukit melalui jalan belakang. Jalan tersebut dapat digunakan dengan kendaraan bermotor, hanya saja biasanya tidak banyak orang luar yang tahu. Jalan ini biasa digunakan kalau ada pemakaman untuk membawa jenasah yang akan dimakamkan di komplek ini. Tentu saja bagi para pengunjung tidak ditunjukkan oleh para pemandu wisata untuk lewat jalan ini.
Jalan lewat naik tangga tinggi itulah yang selalu digunakan para pelancong ke Imogiri. Untuk mengatasi hal ini memang kemudian dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk berjualan minuman segar di atas. Akan tetapi bagi para pemandu diberi alternatif untuk mengusir rasa penat saat mendaki.
Langkah pertama seperti umumnya orang berjalan, tentunya adalah sering berhenti di beberapa tempat. Hal ini dapat ditandai dengan keberadaan lokasi tangga yang agak lapang dibandingkan anak tangga lainnya. Jadi pada lokasi itulah para pengunjung diajak untuk berhenti sejenak sambil memperpanjang nafas.
Langkah berikutnya adalah dengan mengatur jangan berjalan lurus ke atas, tetapi dengan jalan mengikuti alur diagonal. Dengan demikian tentunya memang langkah tidak diajak untuk cepat mendaki ke atas. Langkah akan terasa lebih ringan, karena seringkali kaki tidak dipaksa naik terus menerus, melainkan sering hanya mendatar saja pada satu anak tangga. Perlu diketahui lebar tangga yang ada di situ memang cukup lebar sekitar lima meter mungkin ada.
Meskipun di jalan ini disediakan pegangan tangan. Tetapi hal ini terdapat di sepanjang tepi pagar tembok jadi hanya di sebelah kanan kiri tangga saja. Saat mendaki itulah tidak menjadi masalah untuk tidak berpegangan, tetapi disarankan digunakan saat perjalanan pulang. Untuk jalan menurun, disarankan mengikuti tepi pagar karena di situ ada pegangan tangan. Jadi pengunjung dapat berhati-hati supaya tidak mudah jatuh.
Cara mengundang dan Melihat Hantu
Cara mengundang dan Melihat Hantu - Omong-omong tentang hantu, mahluk yang satu itu memang momok yang sangat menakutkan. Mitos yang beredar hantu merupakan perwujudan dari arwah yang penasaran atau roh yang belum menyentuh rasa nyaman di alam baka. Hantu juga dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistik atau magis, kadang tak terlepas pula dari adat istiadat, budaya, bahkan kepercayaan.
1. Menyisir Rambut
Sisirlah Rambut kamu pada tengah malam atau dikala keadaan sedang sunyi senyap, sekitar pukul satu malam. Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu bergegas ke cermin dan memandangnya. Jangan menggunakan lampu saat menempuh cara ini, cukup beri penerangan dengan lilin.
Sambil menatap lilin dengan pandangan kosong, sisirlah rambut kamu secara berulang-ulang, tunggu hingga bulu kuduk kamu merinding dan kamu mendengar suara-suara aneh, dapat dipastikan Hantu akan mendatangi kamu.
2. Buka Mata Batin
Kalau cara yang satu sudah pasti kita bisa melihat sosok Hantu yang bergantung pada kepekaan kita. Biasanya yang memiliki mata bathin peka akan lebih mudah melihat sosok hantu dengan wujud, namun jika yang memiliki kepekaan mata bathin kurang, sosok hantu hanya akan terlihat dalam bentuk samar, seperti gumpalan asap putih.
Untuk melakukan ini carilah orang yang kamu percaya memiliki kemampuan mata bathin yang tinggi, mintalah dibuka mata bathin kamu. Namun, kamu memang harus benar-benar siap..
3. Bermain Petak Umpet
Ini sedikit aneh, kamu bisa bermain petak umpet di tengah malam sambil memegang kucing hitam, atau dapat juga dengan mengikatnya di pohon sekitar tempatmu bermain. Dan tunggulah kehadiran Hantu disekitar kamu.
4. Mengusap Mata dengan Tanah Kuburan
Usaplah sekitaran mata anda menggunakan tanah kuburan, dikatakan tanah kuburan identik dengan dunia gaib maka kita bisa melihat hantu. Dan sebagai tambahan kuatkan niat hati anda untuk melihatnya.
5. Berdandan Saat Tidur
Besolek sementara menggunakan pakaian pemakaman saat tidur. Hantu akan percaya bahwa kamu adalah salah satu dari mereka. Bahkan dapat juga hantunya akan lebih terlihat jelas jika alas tidur yang kamu gunakan adalah karpet anyaman yg sering di gunakan untuk menutup /melindunga mayat sebelum di masukkan ke dalam liang kuburan.
6. Bermain Permainan Jailangkung
Kalau di Negara selain Indonesia namanya main roh Glass, caranya ikatlah boneka pada bagian lehernya dan satukan dengan semacam salib. melakukannya lebih metafisik jika ada dua antara waktu petang dan tengah malam menjelang pagi.
7. Telanjang
Seorang Pawang hantu berkata jika kita telanjang bulat Hantu tidak bisa melihat kita tapi kadang-kadang hantu juga bisa terlihat oleh mata kita. ‘Keleluasaan melihat mereka ada di pihak kamu’.
8. Melihat Pada Selangkangan kaki
Seperti pad film horor, tinggal merentangkan kaki kemudian lihatlah bagian belakang melalui selangkangan kaki. Jika beruntung katanya sosok Hantu akan terlihat oleh mata kita.
9. Memejamkan Mata Sedetik
Cara Ini hanya berlaku untuk melihat Hantu anak-anak, Prosesnya seperti ini : buka baju kamu, ambil baskom, nyalakan lilin, isi baskom dengan air, pegang lilin, pejamkan mata selama sedetik, lalu buka mata… dan katakan, saya tidak akan mengganggumu..